Kamis, 26 November 2009

Kiamat 2012 ? TAK PERLU DIMASALAHKAN

Kiamat 2012 ? TAK PERLU DIMASALAHKAN

Kalau menyimak wacana tentang Kiamat 2012 yang disebut berdasarkan sistem kalender Maya, argumen pentingnya ada di sekitar Matahari. Antara lain disebutkan, pada tahun 2012 aktivitas Matahari, yang sudah dimulai sejak tahun 2003, akan mencapai puncaknya. Selain itu, Matahari dan Bumi akan berada segaris dengan lorong gelap di pusat Galaksi Bima Sakti.

Tentu, Matahari amat sentral bagi Tata Surya, khususnya Bumi dan kehidupan yang ada di biosfernya. Jika ada peningkatan aktivitas di sana, Bumi pasti akan kena pengaruh. Namun, Matahari sudah rutin menjalani siklus aktivitasnya—yang berperiode 11 tahun itu—selama lebih dari empat miliar tahun dan sejauh ini baik-baik saja.

Kini, seiring dengan merebaknya buku tentang Kiamat 2012, juga film-film Hollywood tentang tema yang sama, juga muncul bantahan, tidak saja dari pimpinan suku Maya, tetapi juga dari kalangan astronomi. Mudah dimengerti kalau kalangan astronomi lalu bersuara. Ini karena penyebar kabar Kiamat 2012 banyak menyebut benda langit, seolah hal itu dapat menguatkan skenario yang mereka usung.

Padahal, dasar skenario itu sendiri, yakni kalender Maya, tidak berbeda jauh dengan kalender modern. Kalau kalender Maya punya berbagai macam siklus dengan panjang berlain-lainan, kita juga punya hal serupa. Jadi, kalau kalender Maya akan berakhir tanggal 21 Desember 2012, itu untuk kita bisa terjadi misalnya pada tanggal 31 Desember 1999. Esok hari setelah tanggal itu, yakni 1 Januari 2000, akan dimulai siklus baru, apakah itu yang berdasarkan hari, tahun, puluhan tahun, abad, atau milenium.

Seperti sudah kita saksikan, berakhirnya siklus macam-macam pada tanggal 31 Desember 1999 tidak disertai dengan kiamat bukan?

Bagaimana dengan perjajaran antara Bumi, Matahari, dan pusat Galaksi Bima Sakti? Penyebar kiamat menyebutkan, saat perjajaran akan menimbulkan gaya pasang yang akan memicu gempa bumi yang menghancurkan untuk menamatkan riwayat dunia. Gaya pasang yang sama juga akan memicu badai matahari yang akan menghancurkan Bumi. Bahkan, untuk menambah efek, planet-planet juga disebut akan berjajar pada tanggal 21 Desember 2012.

Ternyata, setelah diperiksa dengan saksama, Matahari tidak akan menutupi (menggerhanai) pusat galaksi. Bahkan, kalaupun Matahari bisa menutupi pusat galaksi, efek pasang dapat diabaikan, tulis Paul A Heckert yang dikutip pada awal tulisan ini.

Dengan penjelasan itu, skenario Kiamat 2012 tidak perlu dianggap serius.

About Me

Denpasar, Bali, Indonesia
orang biasa yg ingin mengubah Indonesia :)

Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger and Supported by Urban Designs